728x90 AdSpace

  • Latest News

    Rabu, 03 April 2013

    Dikte Obama untuk Palestina

    Lame Khathir
    Bisakah elit otoritas Palestina berterus terang kepada rakyatnya soal manfaat kunjungan Obama ke Ramallah? Bagi Otoritas Palestina kunjungan ini pasti sebagai tekanan agar untuk mengaborsi aksi Intifadah III yang akan meletus, berusaha melakukan komitmen keamanan dengan menangkapi sebanyak mungkin aktivis Palestina, terutama aktivis perlawanannya. Sebelum kunjungan, media massa yang dekat Otoritas Palestina memberikan “obat bius” waham soal janji akan membebaskan sejumlah tawanan yang tervonis lama dan sakit dari penjara penjajah zionis. Motivasinya tentu bisa dipahami di tengah publik Palestina yang bergolak dalam membela tawanan.
    Bukan rahasia lagi, kunjungan itu sebagai konteks baru memperbarui transaksi kerjasama keamanan antara Otoritas Palestina di satu sisi dan Amerika bersama Israel di sisi lain. Disamping itu, mereka berdua ini berusaha menekan Palestina agar tidak menolak lagi untuk menggulirkan perundingan. Bahkan perundingan yang diwarnai dengan tipuan politik dimana ‘Israel’ menampakkan diri seakan fleksibel dalam hal pembekuan pemukiman Yahudi sehingga sidang perundingan akan digelar kembali. Dengan kata lain kembali kepada fase kesia-siaan yang hanya bertujuan mengesankan seakan ada upaya politik yang dikerahkan oleh Otoritas Palestina untuk mencapai negara impian. Dengan perundingan ini digelar maka semua pilihan seakan harus dibekukan meski itu pilihan perlawanan rakyat. Semua yang hanya dicurigai membawa bendera perlawanan bersenjata harus ditindak tegas. Yang terpenting ada indikasi bahwa Otoritas Palestina di Tepi Barat bersungguh-sungguh menjalankan tugas keamanannya.
    Adapun jika 500 juta dolar yang akan ditransfer oleh pemerintah Amerika ke rekening Otoritas Palestina hanya salah satunya capaian kunjungan Obama, tentu jutaan dolar ini bukan tanpa konpensasi. Sebab jatuhnya Otoritas Palestina dalam kebangkrutan kemudian negara donor kembali menggelontorkan dana mengandung pesan kepada bangsa Palestina bahwa elit politik Otoritas Palestina pasti akan beralasan bahwa penyebab kebangkrutan adalah perlawanan dan krisis kehidupan serta masa depan yang tidak jelas. Dan bahwa perlawanan itu akan mengundang murka pemerintah Amerika meski menurut Mahkamah Pidana Internasional tindakan penjajah zionis Israel perlu dikecam. Karena itu, pemerintah Amerika dan Otoritas Palestina berharap publik Palestina tidak merasa ditipu dengan perundingan dan perang diplomasi dan tidak memilih pilihan lain.
    Kunjungan yang akan berbuah perundingan hanya pelecut dan tongkat yang dipukulkan kepada Otoritas Palestina dan rakyat Palestina agar menerima dikte-dikte Amerika. Selama ada elit politik Palestina yang sudi tunduk kepada politik Amerika, negara paman Sam ini tidak akan sudi mengubah politiknya dalam menyikapi permasalahan Palestina, baik presidennya Obama yang berasal dari keturunan Afrika atau dari keturunan Arab atau bahkan jika Muslim sekalipun. (bsyr)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Dikte Obama untuk Palestina Rating: 5 Reviewed By: GemaDakwah
    Scroll to Top