Dalam khutbah Jumatnya di Masjid Umar di Gaza Tengah hari ini (8/3) Haniyah mengatakan, kekerasan baru terhadap tawanan asal Palestina di penjara penjajah zionis justru terjadi di saat ramai pembicaraan soal kunjungan Obama. Melalui pengamatan kami dalam setiap kunjungan sebelumnya dan hasil yang dicapai dalam kunjungan Obama, maka kami sebagai bangsa Palestina yakin tidak akan ada terobosan baru bagi bangsa Palestina dan ‘kereta tidak akan berjalan di rel yang sebenarnya’ terkait konflik dengan penjajah zionis.
Haniya menandaskan, kunjungan Obama akan terfokus kepada agenda kawasan Timur Tengah dan akan menyinggung permasalahan Palestina dengan memulai menggagalkan rekonsiliasi Palestina kemudian berangkat dengan perguliran perundingan sia-sia. Bangsa Palestina tidak mungkin bisa diyakinkan dengan hal yang tidak menguntungkan dalam perundingan, tegasnya.
Haniyah menyerukan bangsa Palestina agar merapikan urusan internal Palestina terlebih dulu dengan mennjaga unsur-unsur kekuatan dan ketegaran tekad. Ia mengajak agar Palestina membangun strategi Palestina Arab dan Islam yang didasarkan kepada prinsip, perlawaan dan sejarah Palestina yang benar. Sejak membuktikan bahwa perundingan dengan penjajah zionis yahudi hanya akan membuang waktu semata.
PM Palestina ini menegaskan bahwa bangsanya kini sedang melalui tahap baru dalam menghadapi penjajah zionis yang ingin membidik Al-Aqsha dan tawanan Palestina di penjara zionis dengan segala dukungan dari Amerika dan barat untuk meyahudikan Al-Quds dan mengubah simbol-simbolnya serta membuang sejarah peninggalan umat Islam di sana.
Haniyah menyampaikan salam penghormatan terutama kepada tawanan Palestina di penjara zionis yang melakukan mogok makan demi memperjuangkan hak mereka. Selain itu, Haniyah memberikan salam penghormatan kepada perempuan Palestina di hari perempuan dunia pada 8 Maret ini. selama ini perempuan Palestina mampu beradaptasi dengan perubahan di level dakwah pendidikan dan jihad. (bsyr)
0 komentar:
Posting Komentar