728x90 AdSpace

  • Latest News

    Minggu, 17 Maret 2013

    Selamat Jalan Ummu Nidhal "Khansa Palestina"

    Ibu itu bernama Maryam Farhat. Namun orang banyak memanggilnya “Ummu Nidhal” atau “Khansa’ Palestina”. Beliau adalah sosok ibu super yang telah menjadi pendorong bagi anak-anaknya menjadi pejuang Palestina hingga 3 di antaranya menjemput syahid dan satu orang masih dalam tahanan Israel sejak 11 tahun yang lalu. Baliau adalah “Al Khansa’”, ibu para syuhada yang hidup di zaman ini.

    Ahad, 17 Maret 2013 Ummu Nidhal telah menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Asy-Syifa - Gaza, setelah berjuang melawan penyakit menahun yan dideritanya. Selama itu beliau telah menjalani proses pengobatan bolak-balik Gaza-Mesir-Suriah.

    Ratusan warga Palestina, kader, pendukung dan petinggi Hamas pagi ini mengunjungi RS As-Syifa untuk melepas kepergian Ummu Nidhal dan mendoakan almarhumah. Rombongan ini dipimpin Perdana Menteri Ismail Haniya, Wakil Ketua Dewan Legislatif, Ahmed Bahar, seorang petinggi Hamas, Mahmoud al-Zahar, dan lain-lain. Hari ini Palestina berduka dengan kepergian ibu luar biasa ini.

    Siapakah Ummu Nidhal? 

    Beliau lahir dari keluarga sederhana di Gaza pada tanggal 24 Desember 1949, memiliki 10 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan. Beliau adalah pelajar berprestasi di sekolahnya. Ketika masih bangku pertama SMA beliau menikah dengan Fathi Farhat (Abu Nidhal), beliau menjalani musim ujian sekolah menengah dalam keadaan hamil putra pertamanya.

    Semenjak menjadi ibu, Ummu Nidhal mendidik dan mendorong putra-putrinya menjadi pejuang melawan zionis. Beliau memiliki 6 putra dan 4 putri, semuanya didorong untuk bergabung dengan Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas. Tiga orang putranya, Nidhal, Mohammed dan Rawad talah syahid.

    Berita syahid anak-anaknya tidak membuat Ummu Nidhal sedih dan gentar. Justru semakin meningkatkan keikhlasannya. Ketika ditanya soal kesyahidan anaknya, beliau menjawab dengan kebesaran jiwa, tak ada duka dan penyesalan:

    "Anak saya telah syahid. Dia yang akan menolong saya dengan kesyahidannya. Siapa yang menyayangi anak-anaknya hendaklah memberikan sesuatu yang paling berharga semampunya kepada anaknya. Dan yang paling berharga itu ialah syurga".

    Baginilah ungkapan-ungkapan kebesaran jiwa dan keikhlasan ibu para syuhada ini:

    "Ketika anakku yang sulung, As-Syahid Muhammad Fathi Farhat memasuki usia enam tahun, saya katakan kepadanya; Ibu ingin kamu berperang melawan Israel dengan senjata, bukan dengan batu."

    "Tiada kabar yang paling mengembirakan saya, kecuali saat puteraku menyampaikan berita bahawa dia telah bergabung dengan Briged Al Qassam dan sedang mempersiapkan diri menyongsong syahadah di medan perang. Allah telah mengabulkan hasrat dan cita-cita saya."

    Saat perpisahannya dengan putera sulungnya, Farhat, dia dan anaknya itu saling berpelukan kemudian berkata, "Ibu tidak dapat membendung air mata, tetapi jangan percaya dengan air mata ibu ini nak, Ini adalah air mata bangga menjelang hari pertemuanmu dengan bidadari. Pergilah menemui Rabb-Mu dan berjihadlah. Tetapkan hatimu, istiqomahlah sampai engkau bertemu Allah Taala."

    Ummu Nidhal adalah ibu spiritual bagi para mujahidin. Beliau sering mengunjungi para "murabithin" yang berjaga-jaga di wilayah Gaza dan memberikan nasihat dan semangat untuk mereka. Adapun aktivitas harian beliau adalah sebagai anggota Dewan Legislatif Palestina dari fraksi Reformasi.

    Hari ini Ummu Nidhal telah menemui Rabbnya, melepas ridu dengan suami dan 3 putranya dan menunggu putra-putrinya yang akan menyusul. Semoga Allah merahmatimu Ummu Nidhal, Khansa’ abad ini. Semoga akan banyak lagi “Khansa’-Khansa’ yang lain akan mengikutimu.

    Ummu Nidhal dalam kenangan 


    Ummu Nidhal ketika melepas putranya Muhammad Fathi Farhat ke medan jihad,

    Ummu Nidhal saat melepas kesyahidan anaknya



    Parade militer melepas kepergian Ummu Nidhal, Gaza
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Selamat Jalan Ummu Nidhal "Khansa Palestina" Rating: 5 Reviewed By: GemaDakwah
    Scroll to Top