Haitsam Ash-Shadiq
Peledakan mobil ‘Israel’ di Tel Rabe (Tel Aviv) terakhir Kamis lalu mengisyaratkan bahwa kejahatan di negara penjajah itu semakin mengkristal. Bahkan dalam kawat rahasia yang dirilis Wikileaks, kementerian luar negeri Amerika di Tel Aviv mengirim pesan kepada kementerian luar negeri di Wasington dan kepada FBI dimana Amerika mengkhawatirkan kondisi meningkatnya tingkat kejahatan terorganiasi di negara penjajah zionis. Bahkan itu disebut akan berpengaruh kepada Amerika juga. Amerika menyebut bahwa mafia-mafia kejahatan terorganisir di Israel memiliki akar masalah yang sangat mendalam, namun dalam beberapa tahun terakhir mulai memberikan pengaruh.
Tingkat kejahatan di Israel dari kasus pemerkosaan, pencurian, dan kekerasan secara umum adalah paling tinggi di dunia. Media-media zionis yahudi mengisyaratkan bahwa lebih dari 33% perempuan di masyarakat ‘Israel’ mengalami salah satu bentuk atau lebih kekerasan seksual. Kejahatan sudah mengilfiltrasi otak zionis.
Apa penyebab infiltrasi berbagai macam bentuk kejahatan terorganisir atau indivual di kalangan yahudi dan zionis? Termasuk kehatan korupsi, pelecehan seksual, permainkan anggaran negara. Penyebabnya adalah budaya kekerasan, terorisme, rasisme, dan diskriminasi yang diyakini oleh kalangan zionis sebagai sarana utama mempertahankan tanah Palestina yang mereka caplok dan mengusir warga aslinya (Palestina) dari sana. Formasi pemikiran zionis ingin melepaskan diri dari semua nilai-nilai kemanusiaan dan moral dalam memperlakukan warga Palestina. Namun karena kedengkiannya yang membabi buta, mereka lupa bahwa logika yang digunakan untuk membenarkan pembunuhan, penghancuran, tirani telah menguasai semua perasaan dan emosi mereka yang amoral. Mereka lupa korbannya juga lingkungan mereka sendiri. Mereka kemudian tak lagi membedakan korbannya, apakah Palestina atau yahudi sendiri sebab yang didoktrin adalah tentang kekerasannya.
Hal terbesar yang ditakutkan Israel adalah factor persatuan Palestina dalam menghadapi masyarakat zionis yang rapuh. Karena itu, zionis ingin menebarkan fitnah dan memecah di barisan Palestina dengan berbagai macam cara agar tidak terbentuk rekonsiliasi Palestina. Karena itu, persatuan barisan dan program perlawanan adalah cara paling ampuh mengembalikan hak-hak Palestina dan untuk mendirikan negara Palestina. Sebab Israel sendiri yang menggagalkan harapan solusi politik karena terus melanggar kesepakatan sejak perjanjian Oslo. (bsyr)
Harian Al-Wathan
0 komentar:
Posting Komentar